RSS

Arsip Kategori: FAKULTAS KEBATHINAN DAN THORIQOH

AMALAN BASMALLAH

Oleh: ki bangun joyo
bangun_joyo99@yahoo.co.id

ass para sedulur semua. dalam tulisan kali ini saya akan membabar manfaat BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM. al qur’an 30 jus terangkum dalam surat al fateha, surat al fateha terangkum dalam bacaan basmallah dan basmallah terangkum dalam huruf ba.
dengan kata lain basmallah memiliki banyak karomah yang apabila rajin di istiqomahkan akan merasakan sendiri manfaatnya.
berikut akan saya ijazahkan amalan basmalah kepada semua sedulur ES dan saya ikhlaskan untuk disebarkan ilmu ini kepada saudara, kerabat dan siapa saja yang benar-bebar ingin lebih mendekatkan diri kepada allah swt.

AMALAN BASMALLAH
Bismillaahirrahmaanirrahim
Cara Mengamalkan:
Puasa Riyadloh selama 7 hari, selama berpuasa di wiridkan setiap tengah malam 12.000 kali selesai dalam satu majlis (dudukan). Kalau sudah selesai mengamalkannya kemudian wirid Basmallah tersebut di baca terus menerus setiap selesai sholat fardlu 11 kali. Insya Alloh bagi saudara yang telah berhasil mengamalkan wirid ini, di dalam mengarungi samudera
kehidupan, saudara akan selalu mendapatkan pertolongan, rahmat, maghfiroh, barokah, ketenangan, keselamatan, dan jauh dari segala fitnah dan bala baik lahir dan batin.
Setelah diamalkan seperti petunjuk diatas, lafat “Bismillaahir rohmaanir rohiim” akan ada fadhilah / manfaatnya sebagai berikut:
Diantara Khasiat lain diantaranya :
1. Bila dibaca 21 kali saat akan tidur, maka akan dijaga oleh Alloh dari segala gangguan setan, pencuri dan mati secara
mendadak.
2. Untuk menghilangkan kebodohan, Dibaca pada air putih 786 kali pada malam hari, lalu paginya sewaktu matahari terbit
sekitar Jam 6-7 Pagi diminumkan (sebelum makan dan minum apa-apa) kepada orang yang bebal hatinya, maka Insya Alloh
akan segera hilang kebebalan otak dan hatinya. Cara ini dilakukan selama Tujuh hari berturut-turut.
3. Untuk meremehkan orang zholim, Dibaca 50 kali dihadapan orang yang zholim, maka orang itu akan berbalik menjadi
lebih hina dan diremehkan oleh Alloh SWT.
4. Supaya tidak kemasukan Jin dan Setan, Ditulis 35 kali lalu dipasangkan diatas pintu masuk rumah, Insya Alloh Jin dan
Setan tidak akan berani masuk kedalam rumah, kecuali Arwah para keluarga kita yang tlah meninggal dunia.
5. Untuk keselamatan sawah, dari segala Hama-hama, Ditulis 101 Kali, lalu dimasukkan kedalam botol dan ditutup, lalu
kemudian dipendam ditengah-tengah sawah, Insya Alloh sawah itu akan diselamatkan dari bahaya Hama yang menyerang.
6. Kalau ada orang yang sakit, lalu dibacakan “Bismillaahir rohmaanir rohiim” maka alloh memberi kesembuhan kepadanya.
7. Kalau dibaca dalam suatu Majlis Taklim, maka Majlis Taklim itu akan diberi barokah oleh Alloh SWT menjadi banyak
pengikutnya.
8. Barang siapa membaca “Bismillaahir rohmaanir rohiim” maka ia akan masuk surga.
9. Setiap ada orang membaca “Bismillaahir rohmaanir rohiim” maka setan akan hancur tubuhnya seperti tembaga yang di
panasi api.
10. Barang siapa yang membaca “Bismillaahir rohmaanir rohiim” maka Alloh SWT akan memerintahkan kepada malaikat Kiroman
Katibin untuk menulis 400 (empat ratus) kebaikan didalam buku catatan amalnya orang tersebut.
11. Barang siapa membaca “Bismillaahir rohmaanir rohiim” 1 Kali maka akan di ampuni semua dosa-dosa kecilnya.
12. Barang siapa menulis lafal “Bismillaahir rohmaanir rohiim” dengan rasa takdhim (khushu) kepada Alloh SWT, maka
Alloh akan mengampuni dosa-dosa kecilnya orang itu, yaitu dosa-dosa yang telah dilakukan ataupun dosa-dosa yang
akan dilakukan.
13. Barang siapa membaca “Bismillaahir rohmaanir rohiim” maka ia termasuk golongan orang-orang yang beruntung, mulia,
dan ia selamat dari kufur (ingkar pada alloh) dan nifaq (orang munafiq).
14. Barang siapa ingin selamat dari malaikat ZABANIYAH yang berjumlah 19, maka istiqomahkan membaca “Bismillaahir
rohmaanir rohiim”. Karena lafal Bismillaahirrohmaanir rohiim terdiri dari 19 huruf, yang masing-masing huruf
tersebut oleh alloh dijadikan tabir / penghalang dari malaikat zabaniyah.
15. Bila dibaca saat mau meninggalkan suatu majelis, maka akan selamat dari gunjingannya Bani Adam (manusia).
16. Barang siapa selalu mengistiqomahkan membaca “Bismillaahir rohmaanir rohiim” maka akan selalu berada dalam samudera
kerahmatannya Alloh SWT.
17. Bila saat mengalami kelaparan, dan hanya ada sedikit makanan, padahal anggota keluarganya banyak, maka bagikanlah
makanan itu sedikit-sedikit sampai rata, lalu sebelum memakannya masing-masing orang ajaklah membaca “Bismillaahir
rohmaanir rohiim” 7x /21x dengan tahan napas, Insya Alloh walau hanya makan sebiji buah korma, akan diberikan rasa
kenyang dan kekuatan oleh Alloh seperti baru saja makan sepiring nasi dengan lauk yang serba lengkap.
18. Mendatangkan rizqi dan penglarisan dagang, Lafal “Bismillaahir rohmaanir rohiim” dibaca 300 Kali dan ditambah
sholawat nabi 300 Kali, membacanya saat matahari terbit dengan menghadap ke arahnya (matahari). Maka dagangan yang
semula tidak laku menjadi laku dan rizqi yang tidak di kira datangnya, akan diberikan oleh Alloh SWT.
19. Untuk wiradat (Menangkal) agar anaknya tidak wafat atau keguguran, Ditulis 61 kali pada kertas yang bersih lalu
dibawa/ digembol selama hamil, Insya Alloh selamat dan yang semula punya anak selalu mati sekarang tidak lagi.
20. Untuk mengobati orang yang kena racun racun atau gigitan binatang berbisa, Lafal “Bismillaahir rohmaanir rohiim”
ditulis 21 kali ditambah ayat 58 Surat Yassin pada tempat atau wadah yang baru, lalu tulisan itu dilebur air putih
dan diminumkan orang yang kena racun tersebut, Insya Alloh akan sembuh.
21. Untuk mahabbah (agar dicintai orang), Dibaca 786 Kali pada air putih, lalu airnya diminumkan orang yang dituju,
maka orang tersebut akan menjadi sangat dekat dan mencintai dengan amat sangat, walaupun sebelumnya sangat benci
dan bermusuhan.
22. Untuk mencari ikan baik di sungai atau dilaut, Lafal “Bismillaahir rohmaanir rohiim” ditulis pada lempengan
tembaga, lalu ditempelkan pada alat yang digunakkan untuk mencari ikan tersebut, maka akan bisa mendapatkan ikan
yang banyak, atau bisa juga dengan membaca “Innallooha alaa kulli syai’in qodiir” 100 Kali lalu membaca Doanya
“Allohumma innii as-alukal fauza indal qodhoo Wa manaazilasy-syuhadaa-i Wa aisyas-su’adaa-i Wan-nashro alal a’daa-i
Wa muroofaqootal anbiyaa-i” (1 Kali).
23. Segala hajat dapat terkabulkan, Dibaca 12.000 Kali dalam satu majelis (sekali duduk) setelah sholat hajat, Insya
Alloh segala hajatnya akan di kabulkan oleh Alloh SWT.
24.Barangsiapa membaca “Basmallah” ketika hendak bersetubuh (jimak) maka anaknya kelak cerdas dan terbuka hatinya serta
menjadi anak yang soleh dan sholehah serta baginya kebajikan sejumlah tarikan nafas anaknya itu.
25.Barangsiapa membaca “Basmallah” 41 kali pada telinga orang yang pingsan maka ia akan segera siuman (sadar).
26.Barangsiapa membaca “Basmallah” 313 kali dan selawat atas Nabi Muhammad s.a.w. 100kali pada hari Ahad disaat
matahari terbit dengan menghadap kearah Kiblat maka Allah s.w.t. memberi rezeki tanpa diduga bersamaan fadhal dan
kemurahan Allah SWT.
27.Dan barangsiapa yang punya hajat kepada Allah SWT. maka sebaiknya ia berpuasa dihari Rabu, Kamis dan Jumat dan
dihari Jumat itu dia mandi sunnat dan wudhu lalu berangkat, lalu bersedekah bisa berupa uang atau makanan kemudian
menunaikan sholat Jumat setelah sholat Jumat lalu membaca doa ini:
Alloohumma inni as-aluka bismika Bismillaahirrahmaanirrahiim. Alladzii laa ilaaha illa huwa aalimul ghoybi
was-syahaadah Huwarrahmaanurahiim. Wa as-aluka bismika Bismillaahirrahmaanirrahiim Alladzii laa ilaaha illa huwal-
hayyul-Qayyuum. Laa ta-khudzuhuu sinatuwwalaa naum. Alladzii mala-at ‘azhomatuhus samaawaati wal ardh.
Wa as-aluka bismika Bismillaahirrahmaanirrahiim. Alladzii laa ilaaha illa huwa ‘anat lahul wujuuh.
wa khodho’at lahur-riqoob,wa khosya’at lahul abshoor
wa wajilatil quluub min khosy-yatih, wa dzarofat minhul uyuun an tusholliya ‘alaa muhammadin wa alaa aali muhammadin
wa an tu’thiyani haajatii (kadza wa kadza/Diganti permohonan).

Dan diriwayatkan, dari Ibnu Umar rodliyallahu anhu, ia berkata :
“Barangsiapa yang memiliki suatu hajat maka berpuasalah pada hari rabu, kamis dan jum’at. Maka apabila telah sampai pada hari jum’at, bersucilah dan pergilah sholat jum’at. kemudian bersedekahlah dengan jumlah yang sedikit ataupun jumlah yang banyak tentunya jumlah yang banyak lebih afdol. Selesai sholat jumat berdoalah dengan doa Basmallah.Insya
Allah Makbul.”
Kemudian Ibnu Umar berkata: “Janganlah engkau ajarkan doa tersebut kepada orang-orang yang bodoh, karena dengan doa ini mereka akan berdoa untuk kecelakaan orang lain, dan akan dikabulkan.”
28.Agar pintu rahmat dan rezeki terbuka JALBUR RIZKI dan supaya dimuliakan makhluk maka bacalah “YA ALLAH” sebanyak 66 kali dengan memanjangkan lafaz Jalalah tersebut lalu membaca Doa ini:
“Ya Allah, bukakanlah bagiku pintu rahmatMu dan karuniaMu serta RizkiMu. Curahkanlah untukku perasaan ridho kepadaMu dan ketaqwaan kepadaMu. Mudahkanlah bagiku untuk memperoleh rizkiMu dan seluruh makhlukMu, sesungguhnya Engkau maha kuasa atas tiap-tiap sesuatu.”
29.Ikhtiar dalam mengobati penyakit: tulislah lafaz “ALLAH HU” sebanyak 66 kali lalu diberi air itu dan diminumkan kepada orang yang kena penyakit Insya Allah sembuh.
30.Obat sakit kepala (pening): menulis lafaz “AR-RAHIM” sebanyak 21 Kali diatas kertas putih lalu dikalungkan pada orang yang sakit kepala. Insya Allah sembuh.
31.Permohonan agar Hajat terkabul: Selesai sembahyang Ashar pada hari Jumat, bacalah “YA ALLAH HU YA RAHMAN” dalam keadaan suci dan menghadap arah Kiblat sampai matahari terbenam (adzan maghrib) lalu memohon kepada Allah SWT. akan keperluan urusan dunia dan akhirat, Insya Allah terkabul.(Dari Khidir as. Kitab Is’adurrafiq, halaman 51).
32.Barang siapa menulis “ARRAHMANNIR RAHIM” sebanyak 50 kali kalimat tersebut didalam bahasa Arab lalu dibawa dan pergi kehadapan orang yang zalim maka ia akan aman dari keburukannya, dan saat menghadap itu bacalah “BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM” sebanyak 50 kali.
33.Mohon maju perniagaannya: bacalah “Basmallah” sebanyak 786 kali dihadapan dagangannya lalu dihembuskan. Demikianlah dilakukan selama 7 hari. (Is’adurrafiq)
34.Ikhtiar keselamatan dalam peperangan: Tulislah “AR-RAHIM” sejumlah 100 kalimat diatas kertas putih lalu dibawa selalu, Insya Allah tidak terkena bahaya.
35.Ikhtiar mendapat ikan dengan cepat: Tulislah “Basmallah” diatas timah lalu diletakkan pada jaring atau kail. Insya Allah berduyunm-duyun datang ikan dari segala penjuru.

semoga ilmu ini bermanfaat bagi kita semua. kurang lebihnya mohon maaf. wassalam

 

“Hirzul Jausyan Al-Kabir”

DOA JAUSYAN KABIR
Oleh Ki Abduljabbar

Dalam perang Uhud yg hampir dimenangkan oleh pasukan Rasulullah, pasukan Rasul tergiur mengambil pampasan perang sehingga mengabaikan perintah Rasul untuk tetap di atas bukit, mereka turun untuk mengambilnya. Melihat situasi ini Khalid bin Walid yg saat itu masih bersama pasukan kafir , langsung mengambil kesempatan dan berbalik bersama pasukan berkudanya menyerang.
Situasi berbalik, pasukan Rasulullah menjadi terdesak bahkan Rasulullah mengalami luka-luka dan masuk lubang besar. Bahkan terdengar teriakan mereka kalau nabi sudah gugur, sehingga mematahkan semangat pasukan muslim. Menghadapi situasi seperti ini Ali bin Abu Thalib menunjukkan keperkasaannya. Singa Allah ini terus berputar secepat kilat menghalau setiap musuh yang mendekat, mengeluarkan seluruh tenaga untuk menjaga gurunya, ayah angkatnya, sepupunya, dan nabinya sendiri.
Di sinilah Rasulullah memberikan pedang Dzulfiqar kepada Ali, lalu berdoa: “Ya Allah. Sesungguhnya Muhammad adalah hamba-Mu, dan utusan-Mu, dan Engkau telah menjadikan untuk setiap nabi seorang wazir dari keluarganya sendiri sebagai pembela dan lawan bicara yg paham berbagai urusan, dan Engkau telah jadikan dari keluargaku Ali sebagai wazir-ku. Sungguh sebaik-baik saudara adalah Ali, dan sebaik-baik wazir adalah Ali. Ya Allah, Engkau telah berjanji, bahwa Engkau akan memenangkan agama-Mu dari semua agama lain walau semua orang-orang musyrik benci.”

Terdengarlah suara dari langit, dilihatnya Jibril a.s. duduk di atas kursi emas bersama 4000 Malaikat, dan Jibril berkata:”La fata illa Ali, wa la saifa illa Dzulfiqar” (Tiada pemuda seperti Ali, dan tiada pedang seperti Dzulfiqar). Jibril lalu turun mengelilingi Rasulullah SAW bersama Malaikat lainnya. Jibril a.s. mengantar sebuah doa yg berisi 1001 Asma Allah. “ wahai Muhammad, Tuhanmu mengucapkan salam kepadamu, Dia berfirman,”Terimalah Jawsyan ini dan bacalah doa ini, karena ia adalah perisai keamanan bagimu dan bagi umatmu.”.

Dalam kitab Al-Baladul Amîn dan Al-Mishbâh disebutkan:
Imam Ali Zainal Abidin (sa) meriwayatkan dari ayahnya dari kakeknya dari Nabi saw, ia berkata: “Ketika Nabi saw berada dalam salah satu peperangan, datanglah malaikat Jibril a.s. kepadanya dan berkata: Wahai Muhammad, Tuhanmu menyampaikan salam untukmu dan berfirman: ‘Pakailah Jawsyan ini dan bacalah, doa ini akan menjadi pelindung bagimu dan umatmu.”

Beliau menyebutkan keutamaan doa ini, antara lain:
1. Jika teks doa ini dituliskan pada kain kafan, sang mayit akan diselamatan dari api neraka.
2. Jika dibaca dengan ikhlas di bulan Ramadhan, ia akan dikaruniai malam Al-Qadar, diciptakan baginya 70 ribu malaikat
semuanya bertasbih kepada Allah swt lalu pahala dihadiahkan kepada yang membacanya.
3. Jika dibaca di bulan Ramadhan (3 kali), Allah swt mengharamkan jasadnya dari api neraka, mewajibkan baginya surga, dan mewakilkan kepada dua malaikat untuk menjaganya dari kemaksiatan dan dalam sepanjang hidupnya ia berada dalam pengamanan Allah swt.

Di akhir riwayat tersebut Al-Husein (sa) berkata: “Ayahku Ali bin Abi Thalib (sa) berwasiat kepadaku agar aku menjaga dan memuliakan doa ini, menuliskan pada kain kafannya, mengajarkan kepada keluargaku dan menganjurkan mereka agar membacanya. Doa ini terdiri dari seribu Asma Allah yang di dalamnya terdapat Ismul A’zham.”

Allamah Al-Majlisi, penulis kitab Bihârul Anwâr (kitab hadis dan riwayat) yang terdiri dari 120 jilid. Dalam kitabnya Zâdul Ma’âd ia mengatakan: Doa Jawsyan Kabir sangat dianjurkan untuk dibaca pada awal bulan Ramadhan, terutama pada malam-malam Al-Qadar. Doa ini terdiri dari 100 pasal, setiap pasal terdapat sepuluh Asma Allah, dan setiap akhir pasal membaca:

سُبْحَانَكَ يَا لاَ اِلَهَ إلاَّ اَنْتَ اَلْغَوْثَ اَلْغَوْثَ خَلِّصْنَا مِنَ النَّارِ يَا رَبِّ.
Subhânaka yâ lâ ilâha illâ Anta alghawts-alghawts khallishnâ minan nâri yâ râbb.

Maha Suci Engkau, tiada Tuhan kecuali Engkau, lindungi kami, lindungi kami, lindungi kami, selamatkan kami dari api neraka ya Rabb.

Doa ini telah disyarahi oleh seorang ulama besar dan filosuf isyraqi yaitu Mulla Hadi Sabzawari. Dalam kitab syarahnya disebutkan tentang keajaiban doa ini. Semoga kita yang membacanya menemukan keajaiban doa ini sebagaimana yang disebutkan dalam kitab tersebut dan seperti orang-orang mukmin yang telah merasakannya.

Dalam kitab Al-Baladul Amîn dan Al-Mishbâh disebutkan:
Doa ini memiliki keutamaan dan kedudukan yang agung. Diriwayatkan dari as-Sajjad Ali Zainal Abidin dari ayahnya dan dari datuknya Ali bin Abi Thalib dan dari Rasulullah SAW mewahyukan doa ini. Ketika itu Rasulullah SAW menggunakan baju perang yang teramat berat dan menyakiti tubuhnya, kemudian beliau berdoa kepada Allah SWT, maka serta merta Allah SWT mengutus Jibril (as) kepadanya dan menyampaikan:
“Wahai Muhammad, Tuhanmu menyampaikan salam untukmu dan memerintahkanmu untuk menanggalkan pakaian perangmu, sebagai gantinya menyuruhmu untuk membaca doa ini untuk keamananmu dan umatmu, barangsiapa yang membacanya di saat hendak keluar dari kediamannya atau membawanya, maka Allah SWT akan senantiasa menjaganya dan mewajibkan atasnya surga serta menjadikan amal-amalnya selalu memperoleh taufik-Nya. Barangsiapa yang membacanya seakan-akan ia membaca kitab suci yang empat (Taurat, Zabur, Injil dan Al-Qur’an) dan dari setiap hurufnya Allah memberi dua pasang bidadari dan dua buah rumah di surga dan memperoleh pula pahala yang pernah diperoleh Ibrahim, Musa, Isa. Dia juga akan memperoleh pahala para makhluk-Nya di dunia yang selalu menyembah-Nya, tidak pernah bermaksiat kepada-Nya walaupun dalam sekejap mata, dan yang telah pucat kulitnya karena sering menangis akibat dari rasa takut kepada Allah SWT dan tidak ada yang mengetahui jumlah mereka kecuali Allah SWT, dan perjalanan matahari di negeri mereka adalah empat puluh hari.”

“Wahai Muhammad, sesungguhnya di Baitul Ma’mur pada langit ketujuh, ada 70.000 malaikat yang setiap harinya keluar darinya dan tidak pernah kembali lagi sampai Hari Kiamat kelak. Allah SWT akan memberi bagi mereka yang membaca doa ini pahala para malaikat itu dan pahala para mukminin di muka bumi. Barangsiapa yang menulisnya dan ditaruh di dalam rumahnya niscaya rumah tadi tidak akan dimasuki pencuri dan tidak akan terbakar. Barangsiapa yang menulis diatas kulit rusa dan membawanya, maka akan mendapatkan keamanan dari segala keburukan. Barangsiapa yang membacanya dan kemudian meninggal, maka akan dicatat sebagai syahid dan mendapat pahala 900.000 para syuhada Badar. Allah SWT juga akan senantiasa memandangnya dengan pandangan rahmat dan kasih sayang dan mengabulkan setiap permohonannya. Barangsiapa yang membaca 90 kali dengan niat yang tulus, maka Allah SWT akan mengangkat segala macam penyakit seperti penyakit belang, lepra, atau gila sekalipun. Barangsiapa menulisnya di dalam gelas dengan kapur atau misik, lalu dicuci dan ditulis diatas kain kafan seorang mayit, maka Allah SWT akan mengirimkan di dalam kuburnya seribu cahaya dan ia akan mendapatkan keselamatan dari Munkar dan Nakir dan Allah SWT akan mengangkat azab darinya serta akan mengirim 70.000 malaikat ke dalam kuburnya dengan membawa berita gembira surga untuknya dan menemaninya, membukakan pintu-pintu surga baginya dan melapangkan baginya kuburnya. Barangsiapa yang menulis dia atas kain kafannya, maka Allah malu untuk mengazabnya dengan api, dan sesungguhnya Allah SWT menulis doa ini diatas Arsy sebelum Dia menciptakan dunia 50.000 tahun. Barangsiapa membaca doa ini dengan niat yang tulus di awal bulan Ramadhan, maka Allah SWT akan memberinya pahala malam Lailatul-Qadr dan Allah SWT akan menciptakan 70.000 malaikat yang selalu bertasbih kepada-Nya mensucikan-Nya, dan menjadikan pahala malaikat tadi bagi mereka yang membaca doa ini”.

”Wahai Muhammad, barangsiapa yang membaca doa ini, maka tidak ada penghalang antara dia dan Allah SWT. Dan tidaklah ia meminta sesuatu kepada Allah SWT kecuali Allah SWT akan mengabulkannya dan Allah SWT akan mengirim 70.000 malaikat kepadanya di saat keluar dari kuburnya dan setiap malaikat akan tampak berbentuk cahaya yang keluar dari perutnya, yang terbuat dari mutiara sedang punggungnya dari batu zabarjad dan tonggak-tonggaknya terbuat dari batu yaqut. Pada setiap malaikat terdapat kubah yang memancarkan cahaya dan terdapat 400 pintu, setiap pintunya mempunyai kain yang terbuat dari sutera dan setiap kubah mempunyai 1.000 pelayan dan setiap pelayan mengenakan mahkota yang terbuat dari emas merah yang darinya tercium semerbak bau misik. Setelah itu Allah SWT mengirim kepadanya 70.000 malaikat, setiap malaikat memegang gelas yang terbuat dari mutiara putih yang di dalamnya terdapat minuman dari surga dan tertulis pada setiap gelasnya:

Lâ ilâha illallâh wahdahu lâ syarîka lah
(Tiada Tuhan selain Allah Yang Esa tidak ada sekutu baginya).

Inilah hadiah dari Yang Maha Pencipta Pemilik Kemuliaan dan Kebesaran untuk hamba-Ku fulan bin fulan, kemudian Allah menyeru, “Wahai hamba-Ku masuklah ke dalam surga-Ku tanpa perhitungan”.

Al-‘Allamah Al-Majlisi, penulis kitab Bihârul Anwâr (kitab hadis dan riwayat) yang terdiri dari 120 jilid, dalam kitabnya Zâdul Ma’âd ia mengatakan: Doa Jawsyan Kabir sangat dianjurkan untuk dibaca pada awal bulan Ramadhan, terutama pada malam-malam Al-Qadar. Doa ini terdiri dari 100 pasal, setiap pasal terdapat sepuluh Asma Allah, dan setiap akhir pasal membaca:

subhânaka yâ lâ ilâha illâ anta, alghowts-alghowts, khollishnâ minan nâri yâ robb.
(Maha Suci Engkau, tiada Tuhan kecuali Engkau, lindungi kami, lindungi kami, selamatkan kami dari api neraka, wahai Tuhanku).

Doa ini telah disyarahi oleh seorang ulama besar dan filosuf isyraqi yaitu Mulla Hadi Sabzawari. Dalam kitab syarahnya disebutkan tentang keajaiban doa ini.

Karena doanya cukup panjang, untuk mendapatkan lengkap doanya kirimkan email ke: info@german-indo.com atau download
di http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150470993891042
Semoga menjadikan kebaikan untuk semuanya.

Wassalam.
Ki Abduljabbar

 

DOA PENGHILANG KESUSAHAN

DOA PENGHILANG KESUSAHAN
Oleh: Ki Abduljabbar

Nabi Saw. bersabda, “Jibril memiliki enam ratus sayap dari mutiara yang dibentangkannya seperti bulu burung merak.” Imam Abu Ja’far meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. ber¬sabda, “Tatkala orang-orang Yahudi berkumpul untuk membunuh Isa a.s., Jibril a.s. mendatangi Isa a.s. dan menyelimutinya dengan sayapnya. Isa a.s. menerawang dan mendapati sebuah tulisan pada sayap Jibril a.s.:

Allahumma inni ad’uka bismika al-wahidu al-a’azzu wa ad’ukallahumma bismika al-kabir al-muta’ali alladzi tsabata bihi arkanuka kulluha an taksyifa ‘anni ma ashbahtu wa amsaitu fihi.

(Ya Allah, sesungguhnya aku berdoa kepada-Mu dengan nama-Mu Yang Maha Esa lagi Mahamulia, dan aku
berdoa kepada-Mu, ya Allah, dengan nama-Mu Yang Mahabesar lagi Maha tinggi yang menjadi kokoh dengan¬nya pilar-pilar-Mu seluruhnya agar Engkau menghilangkan segala kesusahanku pada waktu pagi dan sore hari.)

Tatkala Isa a.s. berdoa dengannya, Allah Swt. mewahyukan ke¬pada Jibril a.s.,’Angkatlah dia ke sisi-Ku!”‘
Rasulullah Saw. melanjutkan sabdanya, “Wahai Bani Abdul Muththalib! Mohonlah kalian kepada Allah dengan kalimat-kalimat itu. Demi yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, siapa saja yang berdoa dengan kalimat-kalimat tersebut dengan ikhlas, niscaya Arsy akan berguncang, dan Allah akan berfirman kepada para malaikat, ‘Saksikanlah, bahwasanya Aku telah memperkenankan doanya dan Aku penuhi permintaannya di dunia dan akhirat.m
Kemudian beliau bersabda kepada para sahabatnya,”Mohonlah kepada Allah dengan kalimat-kalimat itu dan janganlah kalian menganggap lambat dikabulkannya doa.”

 

SHALAWAT

Shalawat jibril Muthawwif-bin-nur
Ki bangunjoyo
bangun_joyo99@yahoo.co.id

Ass saudaraku semua. Salam hormat dan takzim kepada seluruh sesepuh universitas energi sejati dan saudara2ku yang aktif di UE. Dalam kesempatan ini ijinkanlah saya yang miskin ilmu ini sedikit berbagi ilmu shalawat.

Shalawat jibril Muthawwif-bin-nur
Allauhumma shalli ‘ala sayyidina muhammadinin nuril kamili wa ‘ala sayyidina jibrila al muthawwifi bin nuri rasuli rabbil ‘alamin, ya qarib ya mujib ya sami’ad-du’a’i ya lathifan bi-ma yasya’u; nawwirillahumma ‘alaina qulubana waquburana wa absharana wabasha’irana bi-rahmatin minka, ya arhamar-rahimina.

Keutamaan:
Barang siapa membaca shalwat ini 1x setiap selesai shalat fardhu mk akan memperoleh salam dan sambutan para malaikat saat ajal menjelang, serta salam dan kebahagiaan rasulullah SAW di alam barzah menyambut pemilik ruh ini karena ketika didunia dia sering membacanya hingga menyatu dalam kelembutan sifatnya.

Shalawat husnull khotimah

Allahumma shalli wa sallim ‘ala sayyidina muhammadin wa ‘ala alihi wa shahbihi bi’adadi ma jara bihil qalamu

Keutamaan:
Dibaca 10x secara istiqomah setelah sholat maghrib, orang yang membacanya akan mati dalam keadaan khusnul khotimah, mati dengan membawa iman.

Shalawat Badawi
Allahumma shalli wa sallim wa barik ‘ala sayyidina wa maulana muhammadin syajaratil ashlin-nuraniyyati wa lam’atil qabdhatir-rahmaniyyati wa afdhalil khalifatil insaniyyati wa asyrafish shuratil jismaniyyati wa ma’danil asrarir-rabbaniyati wa khaza’inil ‘ulumil ishthifa’iyyati shahibil qabdhatil ashliyyati wal bahjatis saniyyati war-rutbatil ‘aliyyati man indarajatin nabiyyuna tahta liwa’ihi fahum minhu wa ilaihi wa shalli wa sallim wabarik ‘alaihi wa ‘ala alihi wa shahbihi ‘adada ma ‘alaqta warazaqta wa amatta wa ahyaita ila yaumi yub’atsu man afnaita, wa sallim tasliman katsiran, walhamdulillahi rabbil ‘alamin

Fungsi utama dari shalawat ini untuk keselamatan diri. Manfaat lainnya:
Memperoleh kedudukan yang lebih tinggi dalam dlm suatu instansi. Cocok buat karyawan yang pengen cepet naik pangkat.
Caranya:
Puasa 3 hari dimulai hari selasa.
Shalawat dibaca sebanyak 21x sehabis sholat fardhu selama puasa.
Tengah malam tunaikan shalat hajat khusus 2 rakat dan baca amalan 100x disertai niat cepat dpt kedudukan tinggi.
Setelah selesai puasa, istiqomahkan membacanya 7x sehabis shalat fardhu insyaalah kedudukn tinggi yang dinginkan akan mudah tercapai. Jangan lupa dilengkapi dengan usaha lahiriah

Shalawat khawwash
Shallallahu ‘ala muhammadin

Shalawat ini sangat pendek tapi memiliki manfaat yang sangat besar.
Nabi saw bersabda: barangsiapa membaca shalawat ini, maka ia telah membukakan untuk dirinya 70 pintu rahmat, dan allah menanamkan dalam hati umat manusia kecintaan pada beliau

Silahkan diamalkan semoga bermanfaat dunia akhirat.

 

PENGUMUMAN MAJELIS DZIKIR ASMAUL HUSNA

PENGUMUMAN
Oleh: Taufik Riefky

Insya Allah jam 10 malam ini, saya mengadakan majelis dzikir ASMAUL HUSNA, dzikir ini sebagai ibadah kita kepada gusti ALLAH swt, sekaligus menunaikan isharoh yang saya dapat beberapa waktu yang lalu dari sang kholik untuk mengadakan majlis dzikir ASMAUL HUSNA, semoga dngn majlis dzikir nanti malam jam 10, hajat panjenengan semua diijabah dumateng gusti ALLAH SWT, bagi yang ingin mengikuti acara majlis dzikir nanti malam, silahkan laksanakan sesuai dengan tata cara yang saya tulis dibawah ini :

1. Niatkan terhubung dengan GUS MAD,
2. Tawasul seperti yang biasa anda dawamkan,
3. Basmalah 1x,
4. Fatihah 7x,
5. Al ikhlas 17x,
6. Al falaq 17x,
7. An naas 17x,
8. Sahadat 33x
9. Sholawat 7x,
10. Asmaul husna lengkap 7x, (teruntuk yang tidak hapal boleh membaca buku),
11. Sujud sukur, sampaikan hajat anda kepada tuhan kita ALLAH SWT,
12, tutup dengan sholawat seikhlasnya.

Nb, bila anda mendapat anugrah dan hidayah, insya ALLAH anda akan bertemu dengan penghulu kita rosullullah saw, tetapi semua itu tergantung ketulusan dan keikhlasan serta kebersihan hati kita, insya ALLAH dzikiran ini akan saya adakan setiap minggu, semoga apa yang menjadi hajat anda, bisa lekas diijabah oleh gusti Allah swt, amin ya robal alamin

 
 

RATIB AL-ATTAS

RATIB AL-ATTAS
Oleh: ki bangun joyo
bangun_joyo99@yahoo.co.id

Salam takdzim dan hormat kepada seluruh pinisepuh Universitas ES khususon ki abdul jabar
kepada sedulur ES silahkan diamalkan. semoga bermanfaat dunia akhirat
Rattib Al-Attas
اَلْفَاتِحَةُ اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ, اَعُوذُبِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ (بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ.اَلْحَمْدُلِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ…) الخرسُوْرَةُ الْفَاتِحَة
اَعُوْذُبِا للهِ السَّمِيْعِ الْعَلِيْمِ مِنَ الشَّيْطَا نِ الرَّجِيْمِ (ثَلاَثًا)
( لَوْاَنْزَلْنَا هَذَا الْقُرْآنَ عَلَى جَبَلٍ لَرَاَيْتَهُ خَاشِعًا مُتَصَدِّعًا مِنْ خَشْيَةِ اللهِ وِتِلْكَ اْلاَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُوْنَ. هُوَاللهُ الَّذِيْ لاَاِلَهَ اِلاَّ هُوَعَالِمُ اْلغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ هُوَالرَّحْمَنُ الرَّحِيْمُ هُوَاللهُ الَّذِيْ لآ اِلَهَ اِلاَّ هُوَاْلمَلِكُ اْلقُدُّوْسُ السَّلاَمُ اْلمُؤْمِنُ اْلمُهَيْمِنُ اْلعَزِيْزُاْمجَبَارُ اْلمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللهِ عَمَّايُشْرِ كُوْنَ هُوَاللهُ اْمخَالِقُ اْلبَارِئُ اْلمُصَوِّرُلَهُ اْلاَسْمَاءُ اْمحُسْنَى يُسَبِّحُ لَهُ مَافِى السَّمَوَاتِ وِاْلاَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيْزُاْمحَكِيْمِ ) اَعُوْذُبِاللهِ السَّمِيْحِ اْلعَلِيْمِ مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ (ثلاثا) اَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّا مَّاتِ مِنْ شَرِّمَا خَلَقَ (ثلاثا) بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لاَيَضُرُّمَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى اْلاَرْضِ وَلاَفِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ (ثلاثا) بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ.وَلاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّبِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ (عَشْرًا) بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ (ثَلاَثًا) بِسْمِ اللهِ تَحَصَّنَّا بِاللهِ.بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْنَا بِاللهِ (ثَلاَثًا) بِسْمِ اللهِ آمَنَّابِاللهِ. وَمَنْ يُؤْ مِنْ بِاللهِ لاَخَوْفٌ عَلَيْهِ (ثَلاَثًا) سُبْحَانَ اللهِ عَزَّاللهِ. سُبْحَانَ اللهِ جَلَّ اللهِ (ثَلاَثًا) سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ.سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ (ثَلاَثًا) سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُلِلَّهِ وَلآ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ (اَرْبَعًا) يَالَطِيْفًا بِخَلْقِهِ يَاعَلِيْمًا بِخَلْقِهِ يَاخَبِيْرًا بِخَلْقِهِ. اُلْطُفْ بِنَايَالَطِيْفُ,يَاعَلِيْمُ يَاخَبِيْرً (ثلاثا) يَا لَطِيْفًا لَمْ يَزَلْ. اُلْطُفْ بِنَافِيْمَانَزَلْ اِنَّكَ لَطِيْفٌ لَمْ تَزَلْ. اُلْطُفْ بِنَاوَ الْمُسْلِمِيْنَ (ثَلاَثًا) لآ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ (اَرْبَعِيْنَ مَرَّةً) مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ. حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ (سبعا) اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَّى مُحَمَّدٍ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ (عَشْرًا) اَسْتَغْفِرَاللهَ (اا مَرَّةً). تَائِبُوْنَ اِلَى اللهِ (ثَلاَثًا) يَااَللهُ بِهَا.يَااَللهُ بِهَا يَااَللهُ بِحُسْنِ اْلخَاتِمَةِ (ثَلاَثً) غُفْرَا نَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ اْلمَصِيْرُ لاَيُكَلِفُ اللهُ نَفْسًا اِلاَّ وُسُعَهَا لَهَا مَا اكَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكَتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ تُؤَا خِذْنَا اِنْ نَسِيْنَا اَوْاَخْطَأْ نَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَا قَةَلَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْلَنَا وَارْحَمْنَا اَنْتَ مَوْلاَ نَا فَانْصُرْنَا عَلَى اْلقَوْمِ اْلكَا فِرِيْنَ.

Kemudian membaca :

اَلْفَاتِحَةُ اِلَى رُوْحِ سَيِّدِنَاوَ حَبِيْبِنَاوَ شَفِيْعِنَ رَسُوْلِ اللهِ , مُحَمَّدِ بِنْ عَبْدِاللهِ , وَاَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَاَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ , اَنَّ اللهَ يُعْلىِ دَرَجَاتِهِمْ فِى اْلْجَنَّةِ وَ يَنْفَعُنَا بِاَسْرَارِ هِمْ وَاَنْوَارِهِمْ وَعُلُوْمِهِمْ فِى الدِّ يْنِ وَالدُّنْيَا وَاْلآ خِرَةِ وَيَجْعَلُنَا مِنْ حِزْ بِهِمْ وَيَرْزُ قُنَا مَحَبَّتَهُمْ وَيَتَوَفَّانَا عَلَى مِلَّتِهِمْ وَيَحْشُرُنَافِى زُمْرَ تِهِمْ . فِى خَيْرٍ وَ لُطْفٍ وَعَافِيَةٍ , بِسِرِ الْفَا تِحَةْ اَلْفَاتِحَةُ اِلَى رُوْحِ سَيِّدِنَا الْمُهَا جِرْ اِلَى اللهِ اَحْمَدْ بِنْ عِيْسَى وَاِلَى رُوْحِ سَيِّدِنَااْلاُ سْتَاذِ اْلاَعْظَمِ اَلْفَقِيْهِ الْمُقَدَّمِ , مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيّ بَاعَلَوِيْ وَاُصُوْلِهِمْ وَفُرُوْعِهِمْ , وَذَوِىْ الْحُقُوْقِ عَلَيْهِمْ اَجْمَعِيْنَ اَنَّ اللهَ يَغْفُرُ لَهُمْ وَيَرْ حَمُهُمْ وَيُعْلِيْ دَرَجَاتِهِمْ فِى الْجَنَّةِ , وَيَنْفَعُنَا بِاَسْرَارِهِمْ وَاَنْوَارِهِمْ وَعُلُوْ مِهِمْ فِى الدِّ يْنِ وَالدُّنْيَاوَاْلاَخِرَةِ . اَلْفَا تِحَةُ اَلْفَاتِحَةُ اِلَى رُوْحِ سَيِّدِنَا وَحَبِيْبِنَا وَبَرَكَاتِنَا صَاحِبِ الرَّاتِبِ قُطْبِ اْلاَنْفَاسِ اَلْحَبِيْبِ عُمَرْ بِنْ عَبْدِالرَّحْمَنِ الْعَطَّاسْ , ثُمَّ اِلَى رُوْحِ الشَّيْخِ عَلِيِّ بْنِ عَبْدِ اللهِ بَارَاسْ , ثُمَّ اِلَى رُوْحِ اَلْحَبِيْب عَبْدُالرَّحْمَنِ بِنْ عَقِيْل اَلْعَطَّاسْ , ثُمَّ اِلَى رُوْحِ اَلْحَبِيْب حُسَيْن بِنْ عُمَرْ اَلْعَطَّاسْ وَاِخْوَانِهِ ثُمَّ اِلَى رُوْحِ عَقِيْل وَعَبْدِ اللهِ وَصَا لِحْ بِنْ عَبْدُالرَّحْمَنِ اَلْعَطَّاسْ ثُمَّ اِلَى رُوْحِ اَلْحَبِيْب عَلِيِّ بْنِ حَسَنْ اَلْعَطَّاسْ ثُمَّ اِلَى رُوْحِ اَلْحَبِيْب اَحْمَدْ بِنْ حَسَنْ اَلْعَطَّاسْ وَاُصُوْلِهِمْ وَفُرُوْعِهِمْ وَذَوِى الْحُقُوْقِ عَلَيْهِمْ اَجْمَعِيْنَ اَنَّاللهَ يَغْفِرُ لَهُمْ وَيَرْ حَمُهُمْ وَيُعْلِى دَرَجَا تِهِمْ فِى الْجَنَّةِ وَيَنْفَعُنَا بِاَسْرَارِهِمْ وَاَنْوَارِهِمْ وَعُلُوْ مِهِمْ وَنَفَحَا تِهِمْ فِى الدِّ يِنِ وَالدُّ نْيَاوَاْلآخِرَةِ )اَلْفَا تِحَةْ(
اَلْفَاتِحَةُ اِلَى اَرْوَحِ اْلاَوْالِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّا لِحِيْنَ . وَاْلاَ ئِمَّةِ الرَّاشِدِ يْنَ وَاِلَى اَرْوَاحِ وَالِدِيْنَا وَمَشَا يِخِنَا وَذَوِى الْحُقُوْقِ عَلَيْنَا وَعَلَيْهِمْ اَجْمَعِيْنَ , ثُمَّ اِلَى اَرْوَاحِ اَمْوَاتِ اَهْلِ هَذِهِ الْبَلْدَةِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ اَنَّ اللهَ يَغْفِرُلَهُمْ وَيَرْحَمُهُمْ وَيُعْلِى دَرَجَاتِهِمْ فِى الْجَنَّةِ وَيُعِيْدُ عَلَيْنَا مِنْ اَسْرَ ارِهِمْ وَانْوَ ارِهِمْ وَعُلُوْ مِهِمْ وَبَرَكَاتِهِمْ فِى الدِّ يْنِ وَالدُّ نْيَا وَاْلآ خِرَةِ . اَلْفَاتِحَةْ.
اَلْفَاتِحَةُ بِالْقَبُوْلِ وَتَمَامِ كُلِّ سُوْلٍ وَمَأْمُوْلٍ وَصَلاَحِ الشَّأْنِ ظَا هِرًا وَبَا طِنًافِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ دَافِعَةً لِكُلِّ شَرٍّجَالِبَةً لِكُلِّ خَيْرٍ , لَنَا وَلِوَ الِدِيْنَا وَاَوْلاَدِنَاوَاَحْبَا بِنَا وَمَشَا ئِخِنَا فِى الدِّ يْنِ مَعَ اللُّطْفِ وَالْعَا فِيَةِ وَعَلَى نِيَّةِ اَنَّ اللهَ يُنَوِّرُ قُلُوْ بَنَا وَقَوَ الِبَنَا مَعَ الْهُدَى وَالتَّقَى وَالْعَفَافِ وَالْغِنَى . وَالْمَوْتِ عَلَى دِيْنِ اْلاِسَلاَمِ وَاْلاِ يْمَانِ بِلاَ مِحْنَةٍ وَلاَ اِمْتِحَانٍ , بِحَقِّ سَيِّدِ نَاوَلَدِ عَدْ نَانِ , وَعَلَى كُلِّ نِيَّةٍ صَالِحَةٍ .وَاِلَى حَضْرَةِ النَِّبيِّ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ (اَلْفَاتِحَةْ)

Kemudian membaca :

بِسْمِ اللهِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ حَمْدًا يُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِىءُ مَزِيْدَهُ, يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِىْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَا نِكْ, سُبْحَا نَكَ لاَ نُحْصِيْ ثَنَا ءً عَلَيْكَ اَنْتَ كَمَا اَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ, فَلَكَ الْحَمْدُ حَتىَّ تَرْضَى, وَلَكَ الْحَمْدُ اِذَارَضِيْتَ, وَلَكَ الْحَمْدُ بَعْدَ الرِّضَى. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى اْلاَوَّلِيْنَ وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنّا مُحَمَّدٍ فِى اْلآ خِرِيْنَ وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى كُلِّ وَقْتٍ وَحِيْنٍ, وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى الْمَلَإِ اْلاَ عْلَى اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ, وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ حَتىَّ تَرِثَ اْلاَرْضَ وَمَنْ عَلَيْهَا وَاَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِيْنَ. اَللَّهُمَّ اِنَّا نَسْتَحْفِظُكَ وَنَسْتَوْ دِعُكَ اَدْيَا نَنَا وَاَنْفُسَنَا وَاَمْوَ الَنَا وَاَهْلَنَا وَكُلَّ ثَيْءٍ اَعْطَيْتَنَا. اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا وَاِيَّا هُمْ فِى كَنَفِكَ وَاَمَانِكَ وَعِيَاذِكَ, مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ مَرِيْدٍ وَجَبَّارٍ عَنِيْدٍ وَذِىْ عَيْنٍ وَذِيْ بَغْيٍ وَذِيْ حَسَدٍ وَمِنْ شَرِّ كَلِّ ذِيْ شَرٍّ, اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شّيْىءٍ قَدِيْرُ. اَللَّهُمَّ جَمِّلْنَا بِالْعَا فِيَةِ وَالسَّلاَ مَةِ, وَحَقِقْنَا بِااتَقْوَى وَاْلاِسْتِقَامَةِ وَاِعِذْنَا مِنْ مُوْ جِبَا تِ النَّدَا مَةِفِى اْلحَالِ وَاْلمَالِ, اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاءِ. وَصَلِّ اللَّهُمَّ بِجَلاَلِكَ وَجَمَالِكَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ, وَارْزُقْنَا كَمَالَ اْلمُتَا بَعَةِ لَهُ ظَا هِرًا وَبَا طِنًا يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ, بِفَضْلِ سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ اْلعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ. وَسَلاَمُ عَلَى اْلمُرْسَلِيْنَ وَلْحَمْدُلِلَّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ

Berkata sebilangan ulama ahli salaf, antara keutamaan ratib ini bagi mereka yang tetap mengamalkannya, adalah dipanjangkan umur, mendapat Husnul-Khatimah, menjaga segala kepunyaannya di laut dan di bumi dan senantiasa berada dalam perlindungan Allah.

Bagi mereka yang mempunyai hajat yang tertentu, membaca ratib pada suatu tempat yang kosong dengan berwuduk, mengadap kiblat dan berniat apa kehendaknya, Insya-Allah dimustajabkan Allah. Para salaf berkata ia amat mujarrab dalam menyampaikan segala permintaan jika dibacanya sebanyak 41 kali.

Antara kelebihan ratib ini adalah, ia menjaga rumahnya dan 40 rumah-rumah jirannya dari kebakaran, kecurian dan terkena sihir. As-Syeikh Ali Baras berkata: “Apabila dibaca dalam suatu kampung atau suatu tempat, ia mengamankan ahlinya seperti dijaga oleh 70 pahlawan yang bekuda. Ratib ini mengandungi rahsia-rahsia yang bermanfaat. Mereka yang tetap mengamalkannya akan diampunkan Allah dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di laut.”

Bagi mereka yang terkena sihir dan membaca ratib, Insya-Allah diselamatkan Allah dengan berkat Asma’ Allah, ayat-ayat al-Quran dan amalan Nabi Muhammad s.a.w.

Al-Habib Husein bin Abdullah bin Muhammad bin Mohsen bin Husein al-Attas berkata: “Mereka yang mengamalkan ratib dan terpatuk ular nescaya tidak akan terjadi apa-apa pada dirinya. Bagi orang yang takut nescaya akan selamat dari segala yang ditakuti. Pernah ada seorang yang diserang oleh 15 orang pencuri dan dia selamat.”

Pernah datang satu kumpulan mengadu akan hal mereka yang dikelilingi musuh. Al-Habib Husein menyuruh mereka membaca ratib dan beliau jamin Insya-Allah mereka akan selamat.

Ada sebuah kampung yang cukup yakin dengan Habib Umar al-Attas dan tidak tinggal dalam membaca ratibnya. Kecil, besar, tua dan muda setiap malam mereka membaca ratib beramai-ramai dengan suara yang kuat. Kebetulan kampung itu mempunyai musuh yang hendak menyerang mereka. Kumpulan musuh ini menghantar seorang pengintip untuk mencari rahsia tempat mereka supaya dapat diserang. Kebetulan pada waktu si pengintip datang dengan sembunyi-sembunyi mereka sedang membaca ratib dan sampai kepada zikir:

 

ILMU PENAWAR SANTET

ILMU PENAWAR SANTET
Oleh: HAMBA85 (085651265266) Muhamad.Zainal456@gmail.Com

Ass..Wr..Wb..
Salam persaudaraandan salam hormat kpd sohibul blog dan para dewan guru,sdkt menyumbangkan setetes ilmu Allah,
amalan ini berpungsi sbgi penawar santet, anak bayi menangis diganggu mahluk halus. Dan untk usaha yg diganggu orang, berikut amalanya:

BISMIllAHIRRAHMANNIRRAHIM.
Robbana arinal ladzaini adhollana minal jinny wal ingsi naj’al huma tahta aqdamina liyakuna minal asfalin.

Caranya untk santet dan usaha yg diganggu, bacakan di air 41 kali, usapkan kewajah, ubun2, telapak tangan dan kaki, sisanya diminumkan, dan untuk usaha yg diganggu percikan keliling rumah, sambil terus dibaca hingga air habis, sebelumnya campurkan dgn garam, dan untuk anak kecil menangis cukup dibaca 7 kali, cara sama seperti tawar santet, untuk penguasaan cukup amalkan 3 kali bada sholat dgn iklas, mdh2an kita semua dilindungi ALLAH swt, mhn discan para dewan2 guru, mhn koreksi, wass.Wr.Wb

 

SEMEDI, DZIKIR, MEDITASI dan KONTEMPLASI

SEMEDI, DZIKIR, MEDITASI dan KONTEMPLASI

Oleh: 4 _r d h i_ 4

Barangkali kita semua tidaklah merasa asing mendengar judul yang saya buat diatas, namun sejenak saya hanya ingin mencoba memberikan penjabaran berdasarkan pengalaman yang saya miliki. Apa sih sebenarnya tujuan Meditasi atau Kontemplasi itu yang sesungguhnya…??. Meditasi bisa disamakan dengan ZIKIR, malahan dalam istilah Jawa hal ini biasanya disebut dengan “ manekung “ yang berasal dari kata “ tekung “ yang bermakna sebagai sikap yang “ tunduk “ atau menundukkan diri. Dalam khazanah pendaki Spiritual ( sufisme ) zikir berarti secara terus-menerus menyebut kata-kata tertentu secara berulang-ulang. Biasanya berupa kata “ pujian “ terhadap Tuhan Hyang Moho Tunggal yang pada intinya zikir adalah sebagai formula untuk mengingat –ingat akan keberadaan Tuhan. Dalam praktiknya zikir berupa aktifitas menuangi pikiran dan hati dengan nama atau pujian terhadap Tuhan. Atau menuangkan “ Asma “ Tuhan ke dalam hati dan pikiran sehingga tak ada nama lain dalam hati dan pikiran tadi selain Asma-Nya.

Lalu apa yang disebut dengan Meditasi..??. Meditasi adalah MERENUNGKAN atau MERESAPKAN dan bisa juga bermakna PIKIRAN yang amat DALAM yang bertujuan untuk mencapai KESADARAN DIRI dan untuk mencapai OBYEK SPIRITUAL, guna menjadi manusia-manusia yang TERCERAHKAN. Sehingga dalam prakteknya dalam kehidupan bermasyarakat diharapkan bisa menjadi manusia yang penuh KEARIFAN, BIJAK dan KASIH SAYANG terhadap sesama makhluk dalam segala tindakan dan perbuatannya.

Kang sinedyo tineken Hyang Widi… ( Yang diinginkan dikabulkan oleh Tuhan )
Kang kinasara dumadakan keno… ( Yang dikehendaki tiba-tiba didapat )
Tur sisihan Pangerane… ( dan dikasihi oleh Tuhan )
Nadyan tan weruh iku… ( Meskipun dirinya tidak tahu )
Lamun nedyo muja semedi… ( Akan tetapi ketika dia hendak melakukan semedi )
Sesaji neng segoro… ( Dia memberikan sesajian di Samudera/ Hati/Qalbu )
Dadya ngumbaraku… ( Jadilah pengembaraan itu )
Dumadi sariro tunggal… ( Untuk menjadi SATU DIRI )
Tunggal jati swara aowr ing Hartati… ( Satu kesejatian suara yg ada dalam QALBU )
Kang aran Sekar Jempina… ( Itulah yang disebut Bunga Jempina )

Yah..yah..orang yang dijaga oleh Tuhan sudah tentu semua kehendak akan dikabulkan-Nya. Yang dijaga oleh Tuhan adalah orang-orang yang dapat mengendalikan “ daya nafsu “ yang ada dalam dirinya. Daya nafsu tersebut hanya dikendalikan saja bukan untuk dibasmi…!!. Membasmi daya nafsu sama dengan menyalahi KODRAD manusia itu sendiri.
Daya dorong kearah positif dan negatif harus, diselaraskan, diharmoniskan dan selalu dijaga keseimbangannya. Jika daya nafsu bisa kita kendalikan dengan baik, itu sama artinya kita telah bergerak untuk menyatukan DIRI dengan Tuhan Hyang Moho Tunggal. Menyatukan yang saya maksudkan bukanlah dalam pengertian menyatunya Dzat manusia dengan Dzat Tuhan loh…??. Bukan demikian..!! Manusia tidak perlu menyatukan DIRINYA dengan Dzat Tuhan, karena Tuhan keberadaan-Nya sudah meliputi segala sesuatu. Yang perlu disatukan itu adalah “ Sifat, Asma dan Af’al “ manusia, agar selaras dengan sifat, asma dan af’al Tuhan yang telah diberikan kepada semua manusia sebagai KODRAD dan IRODAD yang sudah ada dalam diri setiap manusia. Jadi tugas manusia hanyalah “ MENYELARASKAN, MENYERASIKAN “ dengan Kodrad dan Irodad Tuhan.
Untuk bisa menyatukan diri dengan Tuhan, manusia dalam berbagai cara melakukan diantaranya adalah dengan cara MEDITASI, KONTEMPLASI yang dalam hal ini manusia harus bisa menyatukan segenap PERASAAN dan PIKIRAN dengan nafasnya dalam bermeditasi. Puncak dari adanya penyatuan ini biasanya dalam ukuran minim yang bisa terasa adalah timbulnya “ ketenangan Jiwa “ dan tentramnya Qalbu. Ya..ya.. hanya dengan “ mengingat “ Tuhan lah qalbu / hati bisa menjadi tenang ( QS. Ar-Ra’d . 28 )
Meditasi, Kontemplasi, Dzikir hanyalah sarana dan cara untuk meningkatkan kesempurnaan SPIRITUAL. Dalam hal ini saya membagi dalam 3 ( tiga ) tahapan yang harus dilakukan dalam bermeditasi, kontemplasi, dzikir :
Pertama,
Bagi kita yang hendak melakukan meditasi, dzikir dan kontemplasi harus dapat melakukan dalam khazanah Jawa disebut “ sesaji ing segoro “ yaitu mengutamakan peranan QALBU, HATI atau NURANI. Kita harus bisa mengendalikan Hati sehingga pengembaraan dari sang Perasaan, Pikiran dan daya Nafsu benar-benar menyatu dalam suatu kehendak yang kuat untuk “ mengeleminir “ dorongan hawa nafsu di dalam semedi ( meditasi ). Dalam PUJA SEMEDI itu bertujuan untuk MENGOSONGKAN HATI dari segala hal yang SELAIN Tuhan. Hasrat yang ada di dalam hati lenyap, pikiran telah diam tak mengembara lagi, senyap dari segala ILUSI…!! Suara nafas kini sudah tak terdengar lagi, suara Batin tatkala kita melantunkan Dzikir pun telah hilang dan lenyap yang ada hanyalah CAHAYA KEHENINGAN.
Dalam kondisi demikian hanya SUARA ( Qalam ) Illahi yang bisa masuk dan terekam.

He..he…halah..halah….jangan-jangan itu suara SYETAN terkutuk yang sengaja menggoda kita…? Jangan-jangan itu suara IBLIS yang menyelinap di dalam Hati kita…?? begitu bisikan keragu-raguan yang biasanya ada di dalam benak kita.
Syetan, Iblis atau apaun namanya TIDAK BAKALAN bisa masuk ke dalam rumah Tuhan ( QALBU ), rumah yang telah dibersihkan dari segala kotoran daya-daya nafsu. Bukankah perasaan dalam bermeditasi tadi telah SIRNA..?? Segala perasaan IRI, DENGKI, CEMBURU dan MARAH telah berubah menjadi KEHENINGAN…?? Hasrat hati dan BIRAHI telh sirna bahkan Angan-anganpun sudah tiada, tak ada lagi sarana dan wahana bagi si syetan dan Iblis untuk masuk dalam Hati ( QALBU ) yang sudah “ Hening dan Heneng “.

Kondisi meditasi, dzikir, kontemplasi yang sudah mencapai “ hening dan heneng “ ( diam dan jernih ) tanpa adanya usikan apapun inilah yang dinamakan oleh orang Jawa sebagai “ Sekar Jempina “ Sebuah keadaan yang Jem (tenang, tentram), pi ( sunyi, sepi, tersembunyi ), na ( diam dan berhenti ). Dengan demikian puncak daripada Semedi. Kontemplasi dan Dzikir adalah tercapainya kondisi yang Jempina.

Kedua,
Semedi, dzikir, Meditasi atau Kontemplasi merupakan cara untuk membersihkan diri dari program lama yang masih melekat pada pita kaset kehidupan ini. Pita hidup ini harus diisi dengan program yang lebih baik tentunya. Program lama diisi dengan Dzikir ( mengingat ) dan program baru harus disikan ,melalui perbuatan “ Amal Shaleh “ berupa segala tindakan dan perbuatan yang bermanfaat, baik bagi diri kita maupun bagi orang lain dan lingkungannya. Dalam hidup ini semua kenangan pahit harus dikubur dalam-dalam. Selama Semedi, Meditasi, Dzikir atau Kontemplasi pita hidup harus dibersihkan dan dikosongkan agar QALAM Illahi yang tanpa suara dan kata-kata itu bisa terekam oleh KESADARAN DIRI. Selanjutnya akan bersemilah benih-benih CINTA KASIH dan KERINDUAN untuk berbuat KEBAJIKAN terhadap sesama. Secara lahiriah Kebajikan itu dibuktikan dengan “ Budi Pekerti “ yang Hanif, Arif dan Ma’ruf dalam bersosialisasi dengan kelompok masyarakat. Misalkan saja kita harus taat hukum ( aturan ) bagi siapa saja. Kesadaran Diri ( Sukma Jati, Diri Sejati, Sirr ) keberadaanya akan selalu berdampingan dengan yang namanya “ angan-angan dan keinginan “ karena angan-angan dan keinginan ini terbit dan keluar dari adanya RASA. Dalam hidup ini, angan-angan dan keinginan merupakan pasanga hidup dari Diri Sejati. Ia senantiasa mengikuti sang Diri, baik dalam kehidupan sekarang ini maupun nanti setelah mati. Angan-angan dan keinginan tak pernah sirna, Ia merupakan bagian dari pada hidup. Bukankah hidup tak pernah mati…?? Yang mengalami mati itu hanyalah Jasad badan kasar yang dikubur dalam tanah. Sukma Jati ( Diri sejati, Sirr ) tidak akan ikut mati Ia tetap “ Langgeng tan keno Owah- Gingsir ing kahanan jati “ Jika sudah menyelesaikan tugasnya sebagai Khalifah di bumi, yah..ia akan kembali kepada Hyang Moho Tunggal, kembali ke Hadirat-Nya di alam kedamaian Puncak..!!. Sebagaimana firman Tuhan bahwa “ segala yang berasal dari-Nya akan kembali kepada-Nya “ dan siapa yang bener-bener akan kembali ke Hadirat-Nya..?? QS. Al Fajr 27 – 30 telah menjawab dengan tegas. Hanya Jiwa yang tenang saja yang akan kembali ke Hadirat-Nya…!.

Bila angan-angan dan keinginan itu terus menerus dituruti, ia semakin lengket pada sang Sukma Jati dan sulit untuk bisa ditinggalkan. Meskipun Jasad badan kasar telah mati dan terkubur dalam tanah, namu ia akan terus melekat pada sang Sukma Jati. Jika dalam kehidupan di Bumi angan-angan dan keinginan ini telah menyesatkan manusia, maka setelah matinya Jasad badan kasr tadi sang Sukma Jati akan mengalami Kesesatan. Perilaku buruk merupakan produk dari angan-angan dan pikiran yang kotor. Pekerti yang buruk merupakan wujud dari keinginan yang tidak bener. Angan-angan, pikiran dan tingkah laku yang buruk melekat pada sang Sukma Jati. Dan, mungkinkah Sukma Jati, Diri Sejati, Sirr yang telah TERSESAT selama di dunia ini akan bisa kembali di Hadirat-Nya…??

Ketiga,
Bila semedi, meditasi atau kontemplasi yang dilakukan benar-benar sempurna. Angan-angan, keinginan, pikiran dan ilusi telah lenyap, maka batin sang meditasi akan sentosa. Dia bebas dari segala macam gangguan batin. Kecemasan dan kekhawatiran juga lenyap. Tak ada lagi ketakutan dimana-mana sama saja yang ada hanyalah ketenangan dalam hidup. Di Kota dan di desa tiadalah berbeda hidup serasa merdeka. Karena sama-sama dalam perlindungan Gusti Hyang Moho Tunggal. Jika sudah demikian akan tumbuh dan berkembanglah sebuah sikap untuk “ Hamemayu Hayuning Bawono Langgeng “ terhadap Alam semesta ini. Jika ungkapan ini terwujud, maka tiada lagi petaka dan bencana. Jika bumi ini tetap terpelihara dan dijaga keseimbangannya, bumipun akan tumbuh dengan subur dan tentunya akan memberikan berkah dan kemakmuran bagi manusia. Manusi-manusianya akan hidup dalam ketentraman dan kesenangan. Pikiran jernih, keinginan hanya sebatas yang dibutuhkan oleh diri dan keluarga serta bangsa. Akhirnya sang Sukma Jati pun akan meninggi dalam keheningan yang menyelimuti sang pelaku semedi, dzikir, meditasi atau kontemplasi. Jiwanya akan selalu dalam kedamaian. Dengan demikian hidup di dunia dan akherat senantiasa dalam kesejahteraan ( khazanah ) dan akan dijauhkan oleh API BATINIAH yang menyala-nyala dan menjilat-njilat.

 

 
 

KESOMBONGAN INTELEKTUAL

” Kesombongan Intelektual “

Oleh: 4 _r d h i_ 4

Nabi Musa Pernah Ditegur Karena Lakukan ‘Kesombongan Intelektual’

Sifat sombong (al-kibr) dan menyombongkan diri (al-takabbur) merupakan penyakit hati yang sangat berbahaya. Kesombongan, menurut Ghazali, bermula dari kekaguman seseorang kepada diri sendiri (al-`ujb), lalu memandang rendah orang lain. Sifat sombong merupakan sikap batin yang terejawantahkan dalam perbuatan dan tindakan yang cenderung destruktif dan diskriminatif.

Penyakit yang satu ini, menurut Ghazali, patut diwaspadai, karena tak hanya menyerang manusia secara umum, tetapi justru lebih banyak menyerang orang-orang pandai, para pakar, termasuk para ulama, kecuali sedikit orang dari mereka yang mendapat bimbingan dan petunjuk dari Allah SWT.

Nabi Musa AS konon dianggap telah melakukan “kesombongan intelektual” ketika beliau berkata, “Ana a`lam al-qaum” (akulah orang paling pandai di negeri ini). Sepintas lalu, pernyataan ini dapat dianggap wajar karena dikemukakan oleh seoang Nabi yang ditugaskan Allah SWT untuk membebaskan rakyat Mesir dari perbudakan Raja Firaun. Namun, Allah SWT memandang pernyataan Musa itu berlebihan.

Karena itu, Nabi Musa ditegur oleh Allah dan diberi pembelajaran melalui dua cara. Pertama, Nabi Musa dipertemukan dengan seorang (Khidir) yang memiliki tingkat pengetahuan dan kearfian yang jauh lebih tinggi dari Musa. Seperti diceritakan secara panjang lebar dalam surah al-Kahfi, Nabi Musa seakan-akan “dipelonco” oleh Khidir karena ia tak memiliki wawasan keilmuan seluas Khidir, baik secara filosofis maupun epistemologis. Akhirnya, Khidir terpaksa meninggalkan Musa seraya berkata, “Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersama aku.” (QS al-Kahfi [18]: 67).

Kedua, Allah mengajarkan kepada Nabi Musa doa yang berisi etos dan moral seorang ilmuwan (intelektual). “Rabbi zidni `ilman”(Ya Allah tambahkan kepadaku ilmu pengetahuan). Doa ini diajarkan juga kepada Nabi Muhammad SAW dan selanjutnya kepada kita semua, orang-orang beriman.

Doa ini penting, karena mengajarkan kepada kita beberapa etika keilmuan. Pertama, etos dan moral intelektual adalah belajar, menemukan kebenaran, dan mengembangkan ilmu. Kedua, ilmu pengetahuan bersifat dinamis, tumbuh dan berkembang (growing and developing) setingkat dengan kerja ilmiah para ilmuwan. Ketiga, apa yang telah diketahui pasti lebih sedikit daripada yang belum diketahui. Kenyataan inilah yang membuat para ilmuwan tak boleh sombong, tetapi harus rendah hati (tawadhu).

Socrates, filosof Yunani, pernah menunjukkan sikap rendah hati itu sewaktu ia berkata, “I only know that I don’t know.” (Aku hanya tahu bahwa aku tidak tahu). Imam Syafii, pendiri Mazhab Syafii, lebih tawadhu lagi. Disebutkan, setiap kali beliau memperoleh tambahan ilmu, beliau selalu menangis, karena makin sadar betapa banyak ilmu yang belum diketahuinya.

Agar tidak seperti kodok dalam tempurung, para ilmuwan harus belajar dan menumbuhkan sikap rendah hati, persis seperti pesan doa yang diajarkan oleh Allah SWT kepada Nabi Musa AS di atas. Logikanya begini, kalau sifat rendah hati datang, maka segala bentuk kesombongan dan arogansi pasti menghilang. Wallahu a`lam.

 
 

DIMENSI WAKTU DALAM DZIKIR

Dimensi Waktu Dalam Dzikir

Oleh: 4 _r d h i_ 4

Assalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu pembaca yang disayangi Allah, Semoga e-mail ini menjumpai pembaca sekalian dalam keadaan sehat dan iman yang tinggi,

Saya belajar banyak sekali dari kearifan Almarhum Cak Nur (Nurcholish Madjid), salah satunya adalah soal dimensi waktu dalam berdzikir. Semoga ini menjadi amal jariyah yang mendatangkan pahala yang tidak berkesudahan kepada beliau.

Seperti yang dilakukan oleh sebagian besar dari kita, sesudah melaksanakan shalat kita akan berdzikir sejenak dengan melantunkan kalimat Subhanallah, Alhamdulillah dan Allahu Akbar sebanyak masing-masing 33 kali yang ditutup dengan kalimat tauhid, Laa ilaha ilallah. Saya juga dulu melakukan hal ini tetapi ada kegersangan sampai saya belajar dari Cak Nur dengan memasukkan dimensi waktu ke dalam dzikir tersebut.

Beliau mengajarkan untuk merenungkan masa lalu sebelum kita membaca Subhanallah, Maha Suci Allah dari segala buruk sangka terhadap rencanaNya. Dengan memikirkan hal ini, kita tidak akan menyesali apapun yang telah berlaku terhadap kita, karena rencana Allah Maha Sempurna adanya.

Pada saat melantunkan Alhamdulillah, sebetulnya hal ini terkait dengan masa kini. Segala Puji bagi Allah atas segala nikmat dan rahmatNya yang tak terhingga hingga saat ini.

Allahu Akbar memberikan rasa optimisme pada kita untuk menghadapi masa yang akan datang. Sebesar apapun persoalan yang akan kita hadapi, kita memiliki keyakinan bahwa Allah jauh lebih besar dari persoalan itu sendiri. Dengan menyandarkan diri pada Allah, insha Allah jalan keluar akan diberikan.

Terakhir, Laa ilaha ilallah, merupakan kalimat yang membebaskan. Membebaskan kita dari rasa takut kepada apapun, karena kita hanya takut pada Allah.

Demikianlah dimensi waktu dalam berdzikir, masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang. Semoga bermanfaat.

Allah is sufficient for me, none has the right to be worshipped but He, in Him I put trust and He is the Rabb of the Mighty Throne (QS 9:129)